Kumpulan quotes hebat penulis Pramoedya Ananta Toer lengkap
“Dalam hidup kita, cuma satu
yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga
hidup kita ini?”
“Kalian boleh maju dalam
pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa
mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
“Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan
dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
“Berterimakasihlah pada
segala yang memberi kehidupan.”
“Kalian boleh maju dalam
pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa
mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
“Kesalahan orang-orang pandai
ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah
menganggap orang-orang lain pandai”
“seorang terpelajar harus
sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”
“Tahu kau mengapa aku sayangi
kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan
angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)”
“A mother knows what her
child's gone through, even if she didn't see it herself.”
“Kau akan berhasil dalam
setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau;
anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada
pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan
membodohkan semua”
“Kau terpelajar, cobalah
bersetia pada kata hati.”
“Kehidupan ini seimbang,
Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila.
Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.”
“Menulis adalah sebuah
keberanian...”
“Hidup sungguh sangat
sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.”
“Jangan sebut aku perempuan
sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh
lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)”
“Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari
sejarah.”
“Dan alangkah indah kehidupan
tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain”
“How simple life is. It's as
simple as this: you're hungry and you eat, you're full and you shit. Between
eating and shitting, that's where human life is found. - (Houseboy + Maid, in
Tales from Djakarta)”
“Masa terbaik dalam hidup
seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya
sendiri”
“Kalau mati, dengan berani;
kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap
bangsa asing bisa jajah kita.”
“Semakin tinggi sekolah bukan
berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas”
“Tahu kau mengapa aku sayangi
kau lebih dari siapa pun ?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
“Kalau kemanusiaan
tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut
tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia
sarjana”
“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan
dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan
pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya .”
“Jarang orang mau mengakui,
kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam.
Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan
adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.”
“Cerita tentang kesenangan
selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi
tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini"
“Kita semua harus menerima
kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu
lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru.
Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan”
sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia.”
“Indonesia adalah negeri
budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.”
“Tanpa mempelajari bahasa
sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
“Menulislah sedari SD, apa
pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.”
“Kalian pemuda, kalau kalian
tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya
beternak diri.”
“Kehidupan lebih nyata
daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan.”
“Setiap tulisan merupakan
dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian.”
“Kita telah melawan Nak, Nyo.
Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
“Jangan anggap remeh si
manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang,
pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa,
pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu
tentang manusia takkan bakal bisa kemput.”
“Barang siapa mempunyai
sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan
sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya,
mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang
secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.”
“Saya selalu percaya--dan ini
lebih merupakan sesuatu yang mistis--bahwa hari esok akan lebih baik dari hari
sekarang.”
“Tak ada satu hal pun tanpa
bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.”
“Barangsiapa muncul di atas
masyarakatnya, dia akan selalu menerima tuntutan dari masyarakatnya-masyarakat
yang menaikkannya, atau yang membiarkannya naik.... Pohon tinggi dapat banyak
angin? Kalau Tuan segan menerima banyak angin, jangan jadi pohon tinggi”
“setiap pejuang bisa kalah
dan terus-menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang
terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa
dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk
membedakan kalah daripada menyerah
“Pada akhirnya persoalan
hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih
suka mati sekali daripada berkali-kali.”
“Dahulu dia selalu katakan
apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan
di dalam hati remaja. Kini dia harus diam- tak ada kuping sudi suaranya.”
“Pernah kudengar orang
kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari
ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.”
“Biarlah hati ini patah
karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. Pada
akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. Bagiku,
kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada
arti. Barangkali pada titik inilah kita berpisah...”
“Kowé kira, kalo sudah pake
pakean Eropa, bersama orang Eropa, bisa sedikit bicara Belanda lantas jadi
Eropa? Tetap monyet!”
“Jangan kau mudah terpesona
oleh nama-nama. Kan kau sendiri pernah bercerita padaku: nenek moyang kita
menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan
kehebatannya—kehebatan dalam kekosongan. Eropa tidak berhebat-hebat dengan
nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap
penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya.”
“At the beginning of all
growth, everything imitates.”
“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan,
betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin
oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi
sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau
malahan bisa juga bangsanya. Kan begitu Tuan Jenderal?”
“Kau Pribumi terpelajar!
Kalau mereka itu, Pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi
terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka , dengan bahasa
yang mereka tahu”
“Selama penderitaan datang
dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.”
“Hidup tanpa harapan adalah
hidup yang kosong”
“Mendapat upah kerena
menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri,
kan itu dalam seni namanya pelacuran?”
“Seorang terpelajar harus
juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan.”
“Tanpa wanita takkan ada
bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua
puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang
kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan.”
“Setiap pengalaman yang tidak
dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi
sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap
pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan”
“Semua yang terjadi d bawah
kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir”
“Kesenangan adalah tanda
bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia”
“Kami memang orang miskin. Di
mata orang kota kemiskinan itu kesalahan. Lupa mereka lauk yg dimakannya itu
kerja kami.”
“Such was the love of this
grandson for his grandmother that two years after the death of his mother, when
she herself fell gravely ill, he vowed to her that someday he would try to tell
the world her life story.
'But why?' she asked humbly. 'I'm no one, just a girl from the coast'
'But you are everyone, Grandma,' the young Pramoedya told her. 'You are all the people who have ever had to fight to make this life their own.”
'But why?' she asked humbly. 'I'm no one, just a girl from the coast'
'But you are everyone, Grandma,' the young Pramoedya told her. 'You are all the people who have ever had to fight to make this life their own.”
“Setiap ketidakadilan harus
dilawan, walaupun hanya dalam hati.”
Itu adalah Kumpulan quotes hebat dari penulis Pramoedya Ananta Toer. Jika kalian memiliki quote, silahkan berikan quote kalian di kolom komentar
bagus-bagus kata-katanya
BalasHapusKeren. Salah satu penulis favorit saya
BalasHapus